Meaning Of Being Salt & Light Apa Makna menjadi garam dan terang dunia "Menjadi garam dan terang dunia" adalah frasa yang berasal dari Alkitab dan mengisyaratkan tentang tugas dan tanggung jawab seseorang untuk mempengaruhi dan membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya. Garam digunakan sebagai simbol untuk memberikan rasa dan memperbaiki hidangan, sementara terang menunjukkan petunjuk dan memberikan penerangan. Oleh karena itu, "menjadi garam dan terang dunia" berarti bahwa seseorang harus memiliki pengaruh positif dan membantu orang lain dengan menjadi contoh yang baik. Meaning of being salt and light "Being salt and light" is a phrase from the Bible, implying one's task and responsibility to positively influence and bring change to their surroundings. Salt is used as a symbol to provide flavor and improve food, while light shows guidance and provides illumination. Hence, "being salt and light" means that a person should have ...
Petungkriyono, 28 Desember 2022 Petungkriyono adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten Pekalongan. Kecamatan Petungkriyana merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian antara 600-2100 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) menjadikan daerah ini terbilang cukup dingin. Bagian selatan daerah ini berbatasan langsung dengan dataran tinggi Dieng. Pada tanggal 26 Desember 2022 lalu kami keluarga besar, berkunjung ke Petungkriyono untuk acara kumpul keluarga sekaligus camping di alam terbuka. Kami berangkat dari 3 kota yang berbeda, rombongan 1 berangkat dari Kodya Pekalongan, rombongan 2 berangkat dari Jogja dan rombongan 3 berangkat dari Bogor, dengan satu tujuan Curug Lawe (koordinat -7.136395763928382, 109.73303179824059) kecamatan Petungkriyono, kabupaten Pekalongan, yang berada pada diketinggian 1200 mdpl. Kami janjian untuk bertemu di lokasi pada pukul 13:00, namun itu bukan harga mati, karena ini acara keluarga jadi waktu sangat fleksibel yang penting ...
Catatan perjalanan tanggal 24 Desember 2015, Pagi itu kami masih di penginapan yang letaknya di pinggiran kota Bumiayu, lebih tepatnya di lingkar luar kota Bumiayu. Pagi-pagi kami sudah bangun segar sekali rasanya, apalagi setelah merasakan kemacetan kemarin sore yang memaksa kami menginap di pinggiran kota. Kami secara bergiliran mandi dan dilanjutkan sarapan dengan menu standar di penginapan pinggir kota, yaitu nasi goreng dan teh manis hangat. Penginapan kami menghadap ke arah barat daya dan kamarnya terletak disisi kiri penginapan kalau kita menghadap kearah jalan. Jadi jendela kamar menghadap ke arah tenggara, sehingga saat jendela terbuka akan ada sinar matahari pagi dari sebelah kiri. Dan sungguh luar biasa, pemandangan sawah-sawah dengan pepadian muda yang masih hijau ditambah sinar matahari pagi yang masih agak kemerahan menambah segar dan indahnya pagi itu. Namun jangan mencoba untuk menengok kearah kanan karena akan terlihat jalan di depan penginapan m...
Komentar
Posting Komentar