Menuju Rumah Bunda 2015, #1, sebuah catatan perjalanan
Menuju Rumah Bunda #1
Pagi itu tepatnya tanggal 23 Desember 2015, kami bangun pagi-pagi sekali. Kami berencana memulai perjalanan untuk menyusuri beberapa kota di Jawa Barat, Jawa tengah dan DIY. Namun tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini kami akan mengunjungi beberapa tempat Ziarah sebagai penghormatan kepada bunda Maria. Rute perjalanan dan perbekalan sudah kami persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Termasuk nanti perkiraan akan menginap dimana? dikota apa? dan tentu saja P3K. Setelah memasukkan perbekalan dan perlengkapan lainnya kami sarapan pagi seadanya.
Sebelum berangkat kami berdoa agar selama perjalanan dari berangkat sampai pulang kembali ke Bogor diberi keselamatan. Kira-kira pukul 06:20 pagi kami berangkat, dengan dipandu aplikasi yang populer dikalangan 'over the land traveler' yaitu Waze, kami berangkat dengan perasaan suka cita, jalan pelan-pelan sambil mengingat-ingat barangkali ada perbekalan yang kelupaan. Perjalanan melalui tol Jagorawi, Cikampek, Cirebon lancar, sebagian dari kami melanjutkan tidur, supaya badan tetap fit.
Kira-kira pada pukul 13:00 kami sudah sampai di tujuan pertama, Gua Maria Sawer Rahmat, Cigugur Kuningan, ( GPS -6.9498321,108.4453976). Suasana saat itu sungguh sepi. Pengunjung hanya ada kami berlima. Beberapa penjual souvenir dan perlengkapan ziarah seperti lilin ada yang buka. Memang bulan Desember bukanlah bulan dimana umat Katolik biasa berziarah ke Bunda Maria. Keluar dari mobil kamipun bergegas menuju gua Maria. Kami bersimpuh didepan gua, memanjatkan doa, mengucapkan terimakasih sudah diperbolehkan sampai disini. Suasana sangat hening, sesekali diiringi kicauan burung dan suara serangga yang sepertinya turut berdoa bersama kami.
Selepas berdoa, kami menyalakan lilin, mengambil air dan berjalan kembali ke tempat parkir. Di tempat parkir sambil beristirahat kami menyantap perbekalan yang kami bawa dari rumah.
Setelah cukup istirahat kamipun melanjutkan perjalanan menuju Purwokerto, disana ada Gua Maria Kaliori Banyumas, kira-kira 30 km dari Purwokerto sebagai tujuan berikutnya di hari itu.
Dalam perjalanan ke Purwokerto, menurut peta ada jalan pintas dari kota Kuningan ke Purwokerto tanpa melalui Cirebon. Jadi dari Kuningan langsung menuju Bumiayu. Kami mencoba melalui jalur tersebut. Menyusuri jalan-jalan tingkat kecamatan yang kecil, dengan pemandangan sawah dan kebun disepanjang jalan menjadikan perjalanan tidak membosankan. Namun semenjak memasuki hutan dan perbukitan semakin lama jalan kian sepi, disertai kelokan tajam yang sempit dan menanjak. Kami saling berpandangan, Situasi ini membuat kami semakin ragu untuk melanjutkan perjalanan melalui rute ini. Kami pelankan laju kendaraan, sambil mencari alternatif lain di aplikasi. Ditengah keraguan kami berjumpa dengan pengendara motor dari depan, kamipun bertanya kepada pengendara tersebut apakah rute ini bisa dilalui mobil dan akan sampai ke Bumiayu, Dia menjawab memang rute ini menuju Bumiayu, namun..... dia menyarankan kalau belum pernah lewat rute ini sebaiknya melalui Cirebon saja, mengingat melalui daerah yang sepi dan jalannya meskipun beraspal namun cukup licin, mengingat jalan tersebut jarang dilalui kendaraan.
Setelah ditimbang2 kamipun mengikuti saran-nya, dan berbalik arah menuju jalan biasa melalui Cirebon. Perjalanan Kuningan - Cirebon - Tegal terbilang cukup lancar. Menjelang Bumiayu perjalanan mulai tersendat, kepadatan lalu lintas meningkat, beberapa mobil adalah mobil luar kota. Karena ke arah dalam kota Bumiayu sangat padat, kamipun memilih untuk mengambil jalur lingkar luar, yang mengitari kota Bumiayu. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 19:00, harapan kami untuk bisa mengunjungi Gua Maria Kaliori di hari itu pupuslah sudah, mengingat lalu lintas yang sangat macet dan bahkan boleh dikata ini parkir dijalan, tidak tahu kapan akan lancar.. yahhh diam ditempat. Sungguh beruntung, kami melihat di peta digital milik Google ada sebuah penginapan, jaraknya tidak sampai 1km dari tempat mobil kami berhenti. Kamipun mencoba menghubungi penginapan tersebut untuk menanyakan apakah masih ada kamar kosong dan ternyata masih ada beberapa kamar kosong. Sebagian dari kami akhirnya berjalan kaki menuju penginapan itu sementara saya menunggu dimobil dengan sabar. Kira2 pukul 19:48 mobil sudah bisa parkir di halaman penginapan di koordinat -7.264994258129521, 109.0247084199545.
Setelah mandi kami keluar jalan kaki, untuk mencari makan. Jalan di depan penginapan masih sangat macet. Setelah menyusuri jalan jalan disekitar penginapan, kami tidak menemukan penjual makanan. Kamipun kembali ke penginapan dengan tangan hampa dan terpaksa makan dipenginapan ala kadarnya.
Setelah makan malam, kami segera tidur supaya besok pagi, badan sudah bugar lagi. Total perjalanan hari itu sejauh 411km.
Bersambung.......
Komentar
Posting Komentar